Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA RATU SURGA 8 Mei 2016 : TENTANG KENAIKAN TUHAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi.

Hari ini di Italia dan di bagian dunia lainnya, ada perayaan Kenaikan Tuhan Yesus ke surga, yang terjadi 40 hari setelah Paskah. Kita merenungkan misteri Yesus yang meninggalkan ruang duniawi kita untuk masuk ke dalam kepenuhan kemuliaan Allah, membawa bersama-Nya kemanusiaan kita. Kemanusiaan kita masuk untuk pertama kalinya ke dalam surga. Injil Lukas menunjukkan kita reaksi para murid di hadapan Tuhan yang "berpisah dari mereka dan terangkat ke surga".

Tidak ada kesedihan maupun kebingungan di dalam diri mereka, melainkan mereka "sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita".

Inilah kembalinya orang-orang yang tidak lagi takut akan kota yang telah menolak Sang Guru, yang telah menyaksikan pengkhianatan Yudas dan menyaksikan Petrus yang menyangkal-Nya, hamburan para murid, dan kekerasan dari sebuah kekuatan yang merasa terancam.

Sejak hari itu, bagi para rasul dan bagi setiap murid Kristus, tinggal di Yerusalem dan di seluruh kota-kota di dunia adalah mungkin, bahkan kota-kota yang paling ditandai dengan ketidakadilan dan kekerasan, karena di atas setiap kota adalah surga yang sama, dan setiap penduduk dapat mengangkat matanya dengan harapan.

Allah adalah sungguh manusia dan tubuh manusiawi-Nya berada di surga, dan inilah harapan kita, jangkar kitalah yang ada [di surga] dan kita dengan teguh berada dalam harapan ini jika kita menoleh ke langit. Di surga ini berdiam Allah itu yang telah menyatakan diri-Nya untuk menjadi begitu dekat maka Ia mengambil rupa manusia, rupa Yesus dari Nazaret.

Ia tinggal selamanya; Ia adalah Allah beserta kita.

Marilah kita mengingat ini, Imanuel, Allah beserta kita! Dan Ia tidak meninggalkan kita sendirian. Kita bisa menerawang untuk mengingat masa depan yang terbentang di hadapan kita. Dalam Kenaikan Yesus, Dia yang tersalib dan Bangkit, adalah janji keikutsertaan kita dalam kelimpahan hidup, bersama-sama dengan Allah.

Sebelum meninggalkan sahabat-sahabat-Nya, Yesus yang mengacu kepada peristiwa kematian dan kebangkitan mengatakan, "Kamu adalah saksi dari semuanya ini". Artinya, para murid, para rasul adalah saksi-saksi kematian dan kebangkitan Kristus dan hari ini, juga saks-saksi Kenaikan Kristus.

Dan pada kenyataannya, setelah melihat Tuhan mereka terangkat mereka ke surga, para murid kembali ke kota sebagai saksi-saksi yang dengan sukacita mewartakan kepada semua orang kehidupan baru yang berasal dari Dia yang Tersalib dan Bangkit, yang dalam namanya "berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa".

Ini adalah kesaksian - yang dibuat tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan kehidupan sehari-hari - yang setiap hari Minggu seharusnya meninggalkan gereja-gereja kita untuk pergi selama seminggu ke rumah-rumah, kantor-kantor, sekolah-sekolah, tempat-tempat pertemuan dan hiburan, ke rumah-rumah sakit, penjara-penjara, rumah-rumah jompo, tempat-tempat yang dipadati para imigran, pinggiran-pinggiran kota.

Ini adalah kesaksian yang harus kita bawa setiap minggu : "Kristus beserta kita. Yesus naik ke surga, Ia beserta kita. Kristus tetap hidup".

Yesus telah meyakinkan kita bahwa dalam pewartaan ini dan dalam kesaksian ini kita akan "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi", yakni dengan kuasa Roh Kudus. Ada rahasia perutusan ini : kehadiran nyata di antara kita dari Tuhan yang bangkit, yang dengan karunia Roh Kudus terus membuka pikiran kita dan hati kita, sehingga kita mewartakan kasih-Nya dan kerahiman-Nya juga, dalam lingkungan-lingkungan yang paling bermusuhan dari kota-kota kita.

Roh Kudus adalah perajin sebenarnya dari kesaksian yang beraneka bentuk yang diberikan Gereja dan setiap orang yang dibaptis kepada dunia.

Oleh karena itu kita tidak pernah bisa gagal undur diri dalam doa untuk memuji Allah dan memohon karunia Roh Kudus. Dalam pekan ini yang membawa kita menuju Hari Raya Pentakosta, marilah kita tinggal secara rohani di Ruang Atas, bersama-sama dengan Perawan Maria, untuk menerima Roh Kudus. Kita melakukan ini sekarang juga dalam persekutuan dengan umat yang telah berkumpul di Tempat Suci Pompeii untuk doa tradisional.

[Setelah pendarasan doa Ratu Surga]

Saudara dan saudari terkasih, hari ini adalah Hari Komunikasi Sedunia ke-50, yang dicanangkan oleh Konsili Vatikan II. Pada kenyataannya, para bapa konsili, merenungkan tentang Gereja dalam dunia modern, memahami sangat pentingnya komunikasi, yang dapat "membangun jembatan-jembatan di antara pribadi-pribadi dan di dalam keluarga-keluarga, kelompok-kelompok sosial dan bangsa-bangsa. Hal ini mungkin baik dalam dunia materi dan dunia digital".

Saya memberikan kepada semua orang dalam bidang komunikasi salam hangat, dan saya berharap agar cara kita berkomunikasi dalam Gereja selalu memiliki sebuah corak injili yang jelas,sebuah corak yang mempersatukan kebenaran dengan kerahiman.

Saya menyambut kalian semua, umat Roma dan para peziarah dari Italia dan berbagai negara, khususnya umat Polandia dari Warsawa, Lowicz dan Ostroda; Philharmonic Wina; kelompok Irlandia, Para Sahabat Monsignor O'Flaherty; para mahasiswa Sekolah Corderius (dari Low Country); dan Katholische Akademische Verbindung 'Capitolina'.

Saya menyambut para peserta Maret Bagi Kehidupan, sahabat-sahabat dari Obra Don Folci, seminari menengah Pius X, dan Pramuka Eropa dari Roma Barat dan Roma Selatan, dan berbagai para calon peserta Sakramen Krisma dari Keuskupan Genoa. Orang-orang Genoa lantang!

Hari ini di banyak negara, Hari Ibu dirayakan. Kita mengingat dengan rasa syukur dan kasih sayang semua ibu, mereka yang hari ini berada di Lapangan (Santo Petrus), para ibu kita, mereka berada di antara kita dan mereka yang telah pergi ke surga. Kita mempercayakan mereka kepada Maria, Bunda Yesus, dan bagi semuanya kita berdoa Salam Maria.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuh-Mu Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini. Sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Saya berharap Anda semua hari Minggu yang baik dan tolong, jangan lupa mendoakan saya. Selamat makan siang yang baik dan arrivederci!