Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi,
Sejak awal, Tuhan memenuhi Gereja dengan karunia-karunia
Roh-Nya, sehingga menyebabkannya selalu hidup dan berbuah. Pembedaan
di antara karunia-karunia ini adalah
beberapa yang sangat berharga bagi pembangunan dan perjalanan jemaat Kristiani: mereka adalah karisma-karisma. Dalam katekese ini, kita ingin bertanya kepada diri kita sendiri: apa, tepatnya,
karisma? Bagaimana kita bisa mengenalinya dan menerimanya? Dan, terutama, fakta bahwa dalam
Gereja ada keragaman dan keistimewaan karisma-karisma, apakah ini dilihat positif, sebagai
sesuatu yang baik, atau malahan sebagai sebuah
masalah?
Dalam bahasa sederhana, ketika ada pembicaraan tentang
"karisma", sering dipahami sebagai sebuah talenta, sebagai sebuah kemampuan alami. Jadi, dalam menghadapi orang yang sangat cerdas dan giat, biasanya dikatakan: "Dia adalah seorang yang karismatik". Dalam perspektif Kristiani, bagaimanapun, karisma adalah sesuatu
yang lebih dari kualitas pribadi,
kecenderungan dari
seseorang yang mungkin diberi karunia. Karisma adalah rahmat,
karunia dicurahkan oleh Allah Bapa, melalui
tindakan Roh Kudus. Dan merupakan karunia yang diberikan
kepada seseorang, bukan karena ia lebih baik dari orang lain atau karena ia layak
: merupakan karunia yang dibuat
Allah sehingga, dengan kecuma-cumaan yang sama dan kasih yang sama, ia
bisa menempatkannya pada pelayanan seluruh jemaat, demi kebaikan semua.
Sesuatu yang penting yang harus ditekankan segera adalah kenyataan bahwa seseorang tidak dapat memahami
karismanya sendiri jika
ia memiliki karisma, dan yang mana pun. Dalam jemaatlah karunia-karunia itu yang
dengannya Bapa memenuhi
kita mengalir dan berkembang;
dan berada di dalam hati jemaat sehingga kita belajar untuk mengenali mereka sebagai sebuah tanda kasih-Nya bagi seluruh anak-Nya. Jadi, ada baiknya bahwa kita masing-masing bertanya
pada diri sendiri
: "Apakah
ada beberapa karisma yang
telah dibuat Tuhan muncul dalam diriku, dalam kasih karunia Roh-Nya, dan yang
saudara-saudara saya dalam jemaat Kristiani telah kenali dan galakkan? Dan bagaimana saya melakukan
sendiri dalam hal karunia ini:
saya menjalaninya dengan kemurahan hati, menempatkan pada
pelayanan semua orang,
atau apakah saya mengabaikannya dan berakhir dengan
melupakannya? Mungkin ia menjadikan dalam diri saya sebuah alasan untuk kebanggaan, hingga titik selalu meratapi orang lain dan berpura-pura bahwa hal-hal dilakukan dengan cara saya dalam jemaat?"
Pengalaman yang paling indah, bagaimanapun, adalah menemukan berapa banyak karisma-karisma yang berbeda dan berapa banyak karunia-karunia Roh Bapa-Nya
memenuhi Gereja-Nya! Hal ini tidak bisa dipandang
sebagai sebuah
alasan karena kebingungan, karena malu : mereka adalah semua karunia Allah yang dibuat Allah bagi jemaat
Kristiani sehingga ia dapat tumbuh selaras dalam iman dan dalam kasih-Nya, sebagai satu tubuh, Tubuh Kristus. Dalam wajah keistimewaan karisma-karisma
ini, oleh
karena itu, hati kita harus
terbuka bagi sukacita dan kita harus berpikir:
"Betapa indahnya! Begitu banyak karunia yang berbeda, karena kita adalah anak-anak Allah, dan semua mengasihi dengan cara yang unik". Celakalah,
kemudian, jika
karunia-karunia ini menjadi alasan untuk iri hati dan perpecahan! Sebagaimana diingatkan
Rasul Paulus kepada kita dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, pasal 12, semua karisma penting
di mata Allah dan, pada saat yang sama, tidak seorang pun tak tergantikan. Ini berarti bahwa dalam jemaat Kristiani kita saling
membutuhkan, dan setiap karunia yang diterima diperbuat sepenuhnya apabila
ia dibagikan dengan saudara-saudara,
demi kebaikan semua. Inilah Gereja! Dan ketika Gereja mengungkapkan dirinya dalam persekutuan,
dalam berbagai karisma,
ia tidak dapat keliru : merupakan keindahan dan kekuatan sensus fidei, keindahan dan kekuatan citarasa iman yang adikodrati, yang diberikan oleh Roh Kudus
sehingga, bersama-sama, kita semua bisa memasuki jantung Injil dan belajar untuk
mengikuti Yesus dalam hidup kita.
Sahabat-sahabat
yang terkasih, lihatlah apa yang Tuhan minta dari kita hari ini : mengenali dengan sukacita dan syukur karisma-karisma yang berbeda yang Ia salurkan dalam jemaat, menempatkan diri kita pada barisan
satu
sama lain, sesuai dengan kedudukan dan pelayanan yang kepadanya
kita dipanggil. Dengan cara ini, Gereja tumbuh dengan
rahmat Tuhannya dan menjadi di seluruh waktu dan tempat suatu
tanda yang dapat dipercaya dan kesaksian yang hidup dari kasih Allah.
* * *
SAMBUTAN
DALAM BAHASA ITALIA DI AULA PAULUS VI
Sahabat-sahabat
terkasih, peringatan 60 tahun berdirinya Institut Sekuler Rasul-rasul Kecil Amal Kasih telah memberi Anda kesempatan datang
ke Roma untuk bertemu dengan Penerus Santo Petrus. Pertama-tama saya menyambut Anda dengan kasih sayang, anak-anak dan remaja-remaja yang terkasih, dan saya memberitahu
Anda bahwa saya sangat senang bertemu
Anda. Terima kasih atas kehadiran
Anda! Saya menyambut para Uskup
dan para imam yang menemani Anda, para Direktris dan Direktur Umum Lembaga "Keluarga
Kita", yang merawat Anda dan kebutuhan Anda dengan
kepedulian seperti itu. Sang Pendiri, Beato Luigi Monza,
berintuisi kebutuhan kedekatan dengan orang-orang cacat, dengan kesanggupan dan kasih. Semoga
karismanya, yang didukung oleh Venerabilis Paulus VI ketika ia menjabat Uskup Agung Milan, menjadi
teladan bagi keluarga-keluarga dan semua
orang yang memiliki tanggung jawab publik. Saya menyampaikan
kepada Anda berkat saya yang tulus.
RINGKASAN KATEKESE DALAM BAHASA INGGRIS (YANG DISAMPAIKAN OLEH PENUTUR)
Saudara-saudara terkasih : Dalam katekese
kita tentang Gereja, kita kini beralih kepada bermacam-macam karunia Roh Kudus yang menghidupkan
dan memperkaya Tubuh Kristus. Di
antara karunia-karunia ini merupakan karisma-karisma, rahmat-rahmat
yang dilimpahkan Roh Kudus secara cuma-cuma atas umat beriman untuk kepentingan seluruh jemaat. Karunia-karunia ini, seraya diberikan kepada
perorangan, ditemukan dan diakui dalam
jemaat gerejawi yang lebih luas. Sebagai
tanda kasih
Allah yang sangat berlimpah bagi anak-anak-Nya, mereka kaya dan beragam, namun masing-masing dimaksudkan untuk melayani bangunan Gereja
sebagai persekutuan iman dan kasih. Sangat beranekaragamnya karunia-karunia Roh Kudus mengundang kita untuk membagikan
mereka dengan murah hati demi kebaikan semua, dan tidak pernah membiarkan mereka menjadi sumber perpecahan. Hari ini marilah kita meminta Tuhan untuk
membantu kita mengenali dengan rasa
syukur pencurahan agung karunia-karunia rohani ini yang memungkinkan Gereja bertekun
dalam iman, bertumbuh dalam rahmat dan menjadi suatu tanda yang lebih dapat
dipercaya dan saksi kasih Allah yang tak terbatas. Dalam cara tertentu, semoga kita masing-masing mempertimbangkan karunia-karunia khusus yang telah ia
terima, dan bagaimana kita memilih menggunakan karunia-karunia itu untuk memajukan kesatuan, hidup dan perutusan
Gereja di dunia.
PENUTUR (DALAM BAHASA INGGRIS):
Saya menyambut para peziarah dan pengunjung berbahasa Inggris yang
ambil bagian dalam Audiensi hari ini, termasuk di
antaranya berbagai
kelompok dari Australia, Afrika
Selatan, Namibia, Jepang, Taiwan, India, Malaysia,
Filipina, Sri Lanka,
Denmark, Swedia, Norwegia,
Irlandia, Inggris, Skotlandia dan Amerika Serikat. Dalam cara tertentu saya
menyambut para kandidat diakon dari
Kolose Kepausan Amerika Utara, bersama dengan keluarga-keluarga dan teman-teman mereka. Atas Anda semua saya memanjatkan sukacita dan damai dalam Tuhan Yesus. Tuhan memberkati Anda!
KEPADA PARA PEZIARAH BERBAHASA ITALIA
Para peziarah berbahasa Italia
yang terkasih : selamat
datang! Saya senang menerima banyak peziarah
dari Opus Dei,
yang didampingi Sang Petinggi, Monsignor Javier Echevarria, yang berkumpul di sini pada kesempatan Beatifikasi Monsignor Alvaro
del Portillo, dan
saya menasihati mereka, berkenaan
teladan Sang Beato baru, untuk selalu mengikuti tujuan kekudusan dalam
keadaan hidup mereka, dengan
kesetiaan kepada Kristus dan kepada Injil. Saya menyambut umat Aosta, dengan gembala mereka, Monsignor Franco Lovignana dan umat Belluno-Feltre, dengan Uskup mereka, Monsignor Giuseppe
Andrich. Saya menyambut para imam dari Kolose
International Kepausan Santo Paulus dan Kolose International Kepausan Bunda
Gereja, mengundang
mereka untuk menghidupi kerasulan mereka selalu dalam persekutuan dengan Gereja dan dengan
sebuah sikap misioner.
Akhirnya, sebuah pikiran khusus tertuju kepada orang-orang muda, orang-orang sakit dan para pengantin baru. Hari ini adalah Peringatan liturgi Santa Teresia dari Yesus, santa pelindung misi. Orang-orang
muda yang terkasih, semoga kasihnya akan Gereja menjadi sebuah pengajaran bagi kehidupan rohani Anda;
orang-orang sakit yang terkasih, semoga doa menjadi sarana Anda untuk menghadapi saat-saat
yang paling sulit; dan Anda, para
pengantin baru yang terkasih, temukanlah tempat
tinggal rumah tangga Anda pada saling
menghormati dan kesetiaan.