Injil hari Minggu Prapaskah V ini (Yoh 11:1-45) bercerita tentang kebangkitan Lazarus. Ini adalah puncak "tanda-tanda"
luar
biasa yang ditunjukkan oleh Yesus
: sebuah
tindakan terlalu agung, dengan
jelas terlalu bersifat
ilahi yang dapat ditoleransi oleh
para
imam besar, yang, menyadari fakta
tersebut, membuat keputusan untuk membunuh Yesus (bdk. Yoh 11:53 ).
Lazarus sudah mati
selama tiga hari ketika Yesus tiba; dan kepada saudari-saudarinya
Marta dan Maria, Yesus mengucapkan kata-kata yang selamanya terkesan pada ingatan
jemaat Kristiani. Yesus mengatakan ini : "Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya"(Yoh
11:25-26). Tentang Sabda Tuhan ini kita
percaya bahwa kehidupan orang yang percaya di dalam Yesus dan mengikuti
perintah-perintah-Nya, setelah kematian akan diubah dalam sebuah kehidupan baru,
penuh dan abadi. Sebagaimana Yesus bangkit dengan
tubuh-Nya sendiri, tetapi tidak kembali ke sebuah kehidupan duniawi, maka kita
akan bangkit dengan tubuh kita yang akan diubahkan ke dalam tubuh yang mulia. Ia menunggu kita di samping
Bapa, dan kekuatan Roh Kudus, yang telah membangkitkan-Nya, juga akan membangkitkan
mereka yang dipersatukan dengan-Nya.
Di depan makam sahabat-Nya Lazarus
yang tertutup, Yesus "berserulah dengan suara keras, "Lazarus, marilah ke
luar!". Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih
terikat dengan kain kafan dan mukanya tertutup dengan kain peluh” (ayat 43-44).
Seruan yang harus ditaati ini ditujukan kepada setiap pribadi manusia, karena
kita semua ditandai oleh kematian, kita semua; itu adalah suara Dia yang adalah
penguasa kehidupan, Dia yang menghendaki semua orang "seharusnya mempunyai
[hidup] dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10). Kristus tidak mengundurkan diri
ke kuburan-kuburan yang telah kita bangun dengan pilihan-pilihan kejahatan dan
kematian kita, dengan kesalahan-kesalahan kita, dengan dosa-dosa kita. Ia tidak
mengundurkan diri untuk ini! Ia mengajak kita, hampir-hampir menyuruh kita,
untuk keluar dari makam-makam yang ke dalamnya dosa-dosa kita telah menerjunkan
kita. Ia memanggil kita dengan bertubi-tubi untuk keluar dari kegelapan penjara
yang di dalamnya kita tertutup, memuaskan diri kita dengan sebuah kepalsuan, keegoisan,
kehidupan yang biasa-biasa saja. "Marilah ke luar!" Ia berkata.
"Marilah ke luar!" Ini adalah sebuah undangan yang indah bagi
kebebasan sejati, memungkinkan kita mengambil atas kata-kata Yesus ini agar Ia
mengulangi bagi kita masing-masing hari ini, undangan yang memungkinkan kita
untuk membebaskan diri dari "ikatan-ikatan", dari ikatan-ikatan
kebanggaan. Karena kebanggaan menjadikan kita budak-budak, budak-budak diri
kita sendiri, budak-budak begitu banyak berhala-berhala, budak-budak begitu
banyak hal. Kebangkitan kita dimulai di sini : ketika kita memutuskan mematuhi
perintah-perintah Yesus untuk datang ke dalam terang, kepada hidup; ketika
topeng jatuh dari wajah kita – berkali-kali kita ditopengi oleh dosa: topeng
harus jatuh! - dan kita menemukan kembali keberanian wajah asli kita, yang diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah.
Tindakan Yesus yang
olehnya Ia membangkitkan Lazarus menunjukkan kesudahan yang kepadanya kekuatan rahmat
Allah dapat datang, dan akhirnya, oleh karena itu kepadanya pertobatan kita,
perubahan kita dapat datang. Tetapi dengarkan baik-baik:
tidak ada batasan lain bagi belas kasih yang ditawarkan kepada semua orang! Tidak ada batasan lain bagi
rahmat ilahi yang ditawarkan kepada semua orang! Ingat kalimat
ini. Dan kita semua bisa mengatakannya
bersama-sama : "Tidak ada batasan lain bagi belas kasih ilahi yang ditawarkan
kepada semua orang!" Mari kita katakan bersama-sama: "Tidak ada
batasan lain untuk rahmat ilahi ditawarkan kepada semua!" Tuhan selalu
siap untuk mengambil batu nisan dosa-dosa
kita, yang memisahkan kita dari-Nya, terang yang hidup.
[Setelah Doa Malaikat Tuhan]
Saudara dan saudari terkasih,
Besok di Rwanda peringatan ulang tahun
kedua puluh permulaan genosida terhadap orang-orang Tutsi akan berlangsung.
Pada kesempatan ini saya ingin mengungkapkan kedekatan kebapaan saya bagi
orang-orang Rwanda, mendorong mereka untuk melanjutkan, dengan tekad dan
harapan, proses rekonsiliasi yang telah terwujud buah-buahnya, dan komitmen bagi
rekonstruksi manusiawi dan spiritual negara. Untuk Anda semua saya katakan :
Jangan takut! Bangun masyarakat Anda pada batu karang Injil, pada kasih dan
kerukunan, karena hanya dengan cara ini dapat ditanggung perdamaian yang dihasilkan.
Saya memanjatkan atas bangsa Rwanda terkasih perlindungan Bunda Kita dari
Kibeho. Saya mengingat dengan kasih sayang para uskup Rwanda yang ada di sini
di Vatikan minggu terakhir ini. Dan saya mengundang Anda semua di sini, sekarang,
untuk berdoa kepada Madonna, Bunda Kita dari Kibeho.
[Paus Fransiskus memimpin
umat berdoa satu kali Salam Maria]
Saya menyambut semua peziarah
yang hadir, khususnya para peserta dalam Kongres "Movimento di Impegno
Educativo" [Gerakan untuk Komitmen Pendidikan] Aksi Katolik Italia. Investasi dalam bidang
pendidikan berarti investasi dalam harapan.
Saya menyambut umat Madrid dan Menorca; [Umat] Keuskupan Concordia-Pordenone [di Italia]; kelompok orang Brasil "Fraternidade e Trafico humano"; para mahasiswa dari Kanada, dari Australia, dari Belgia dan orang-orang dari Cartagena-Murcia; [para pendaki gunung] "Alpen" dari Como dan dari Roma.
Saya menyambut kelompok-kelompok
orang muda yang telah menerima atau yang sedang mempersiapkan untuk Sakramen
Penguatan, kaum muda dari berbagai paroki, dan banyak mahasiswa.
Tepat lima tahun telah berlalu sejak gempa bumi yang melanda L'Aquila dan daerah sekitarnya. Pada saat ini kita ingin menyatukan diri kita dengan komunitas itu yang telah begitu banyak menderita, yang masih menderita, berjuang, dan berharap, dengan keyakinan seperti itu dalam Allah dan dalam Madonna. Marilah kita berdoa bagi semua korban, yang hidup selamanya dalam damai Tuhan. Dan marilah kita berdoa untuk perjalanan kebangkitan rakyat L'Aquila : kesetiakawanan dan pembaharuan rohani memungkinkan menjadi kekuatan rekonstruksi materi.
Marilah kita berdoa juga bagi para korban virus Ebola, yang telah menyebar di Guinea dan di negara-negara yang berbatasan. Semoga Tuhan mendukung upaya memerangi awal epidemi ini dan memastikan perawatan dan bantuan bagi semua orang yang membutuhkan.
Dan sekarang saya ingin membuat sebuah gerakan sederhana untuk Anda. Hari Minggu lalu saya menyarankan bahwa Anda semua seharusnya mendapatkan sebuah buku Injil kecil, dibawa dengan Anda sepanjang hari, yang dapat sering dibaca. Dan kemudian saya berpikir tentang tradisi kuno Gereja, tradisi memberikan sebuah buku Injil, selama Masa Prapaskah, kepada para katekumen, kepada mereka yang mempersiapkan Pembaptisan. Jadi hari ini saya ingin menawarkan kepada Anda yang berada di sini di Lapangan [Santo Petrus] - tetapi sebagai sebuah tanda bagi semua orang – sebuah buku Injil saku. Dibagikan kepada Anda secara cuma-cuma. Di sana ada tempat-tempat dalam Lapangan [Santo Petrus] untuk pembagian ... Saya melihat mereka di sana ... di sana ... di sana ... di sana, di sana, di sana. Pergilah ke tempat-tempat ini dan ambillah Injil. Mengambilnya, membawanya bersama Anda, dan membacanya setiap hari : merupakan Yesus sendiri yang sedang berbicara kepada Anda. Merupakan sabda Yesus: ini adalah Sabda Yesus.
Dan sebagaimana yang Ia
katakan, saya juga mengatakan : "Tanpa biaya yang telah Anda terima; tanpa biaya Anda diberi!"
Memberikan pesan Injil! Tetapi mungkin salah seorang
atau yang lainnya dari Anda tidak percaya ini benar-benar cuma-cuma. "Tetapi
berapa ini? Apa yang saya harus bayarkan
kepada Bapa?" Tetapi mari kita melakukan sesuatu dalam pertukaran untuk karunia
ini : Melakukan sebuah tindakan amal, sebuah gerakan isyarat kasih yang
diberikan secara cuma-cuma, sebuah doa untuk seorang musuh, sebuah rekonsiliasi,
sesuatu. Hari ini Anda juga dapat membaca
Injil pada begitu banyak perangkat teknologi. Anda dapat mengambil seluruh Kitab
Suci bersama Anda pada sebuah telepon, pada sebuah tablet. Hal penting adalah membaca Sabda
Allah, dengan cara apapun, tetapi membaca Sabda Allah : adalah Yesus yang
berbicara kepada kita di sana. Dan menyambutnya dengan sebuah hati
yang terbuka. Kemudian benih yang baik akan
menghasilkan buah!
Saya mengharapkan Anda hari Minggu yang menyenangkan, dan 'buon pranzo'! Arrivederci!