Saudara dan saudari terkasih, selamat siang!
Dalam katekese terakhir kita telah berfokus pada peristiwa kebangkitan Yesus, di mana para
perempuan telah memainkan peran
khusus. Hari ini saya ingin
merenungkan maknanya bagi keselamatan. Apakah kebangkitan bermakna bagi hidup kita? Dan
mengapa, tanpanya, iman kita sia-sia?
Iman kita didasarkan pada kematian dan kebangkitan Kristus, seperti rumah yang dibangun di atas landasan: jika landasan
runtuh, seluruh rumah ambruk. Pada salib,
Yesus memberikan
diri-Nya mengambil dosa
kita bagi
diri-Nya sendiri dan turun ke
dalam jurang kematian, dan
dalam
kebangkitan Ia mengalahkan dosa itu, Ia menlenyapkannya dan membuka bagi kita jalan untuk dilahirkan kembali kepada kehidupan baru. Santo
Petrus mengungkapkannya secara singkat pada awal Surat Pertamanya, seperti yang telah kita dengar: "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita
kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu
hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu” (1:3-4).